BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK
MERANCANG KARYA ILMIAH
MATERI KE 6
Untuk Rabu, 13 Mei 2020
Pada pembelajaran
sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang pengertian karya ilmiah, unsur
dalam karya ilmiah, bentuk karya ilmiah dan berbagai jenis dari karya ilmiah.
Pada pembelajaran kali ini kita akan mempelajari tentang kebahasaan karya
ilmiah. Mari kita pelajari lebih lanjut..
5. Menganalisis Kebahasaan
Karya Tulis Ilmiah
Telah kita pelajari pada materi terdahulu
bahwa salah satu ciri karya ilmiah adalah bersifat
objektif. Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh
pilihan kata yang bersifat impersonal.
Hal ini berbeda dengan teks lain yang
bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa
ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang
digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau
peneliti. Dalam hal ini, penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan data
dengan kalimat seperti “Saya bermaksud
mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner”. Kalimat yang harus
digunakan, adalah “Di dalam mengumpulkan
data penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner.” Dalam kalimat
tersebut, kata ganti saya diganti
penulis, atau bisa juga peneliti. Cara lain dengan menyatakannya dalam
kalimat pasif, misalnya, “Di dalam
penelitian ini, digunakan kuesioner. Di
dalam kalimat tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam
komunikasi ilmiah, memang penulis diharapkan sering mempergunakan kalimat pasif seperti contoh di atas. Karya ilmiah
memerlukan kelugasan dalam pembahasannya. Karya ilmiah menghindari
penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Karya ilmiah mensyaratkan
ragam yang memberikan keajegan dan kepastian makna. Dengan kata lain, bahasa
yang digunakannya itu harus reproduktif. Artinya, apabila penulis menyampaikan
informasi, misalnya, yang bermakna X, pembacanya pun harus memahami informasi
itu dengan makna X pula. Infomasi X yang dibaca harus merupakan reproduksi yang
benar-benar sama dari informasi X yang ditulis. Ragam bahasa yang digunakan
karya ilmiah harus lugas dan bermakna
denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan
secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu,
dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan definisi atau batasan dari kata atau
istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata
seperti frasa atau klausa, penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti
kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut
penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau
untuk menghindari timbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua
kata itu.
Makna denotasi adalah makna kata yang tidak
mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi
disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan
makna. Adapun makna konotasi adalah
makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu
berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel di bawah ini!
Sumber: Buku Bahasa
Indonesia kelas XI
TUGAS 6
Untuk menjawab soal berikut, cermati
dan pahami materi diatas !
1)
Ciri kebahasaan dari karya ilmiah salah
satunya yaitu bersifat objektif, jelaskan maksud dari objektif !
2) Carilah sebuah karya tulis ilmiah, lalu
tulislah pernyataan/kalimat yang menunjukan ciri kebahasaan dari karya
ilmiah yaitu kata ganti yang bersifat umum !
3)
Buatlah
3 kalimat yang menunjukan denotatif dan konotatif beserta maknanya !
Note : Tugas dikirimkan melalui email : aimaryani103@gmail.com
Melalui WA atau google classroom. Boleh berbentuk foto
atau tulisan.
Tidak boleh sama dengan teman, jika sama maka tugas
diulang!
Mengerjakan
tugas berarti hadir, tidak mengerjakan tugas berarti dianggap tidak hadir !
Terimakasih kepada yg sudah mengerjakan tugas, setiap
tugas dari kalian masuk kedalam nilai ya, materi ini akan muncul di ulangan
nanti, so.. jangan malas untuk belajar, semaangaaat !!!